Cari Blog Ini
21 April 2009
Potong Rumput Lebih Asyik dengan Nintendo Wii
Denmark - Para akademisi di University of Southern Denmark membesut sebuah robot pemotong rumput istimewa bernama Casmobot. Istimewa karena robot ini cukup dikendalikan dengan pengontrol konsol game Wii, yakni Wiimote.
"Proyek Casmobot ini membuat aktivitas memotong rumput lebih efisien," klaim Kjeld Jensen, salah satu pembuatnya sembari mendemonstrasikan robot itu di padang rumput yang ada di kampus.
Dikutip detikINET dari Telegraph, Selasa (7/4/2009), Casmobot dikontrol dengan Wiimote biasa yang telah dimodifikasi. Wiimote ini berkomunikasi dengan robot pemotong rumput tersebut via teknologi Bluetooth.
Casmobot pun bakal bergerak sesuai gerakan Wiimote. Jika Wiimote digerakkan ke depan, Casmobot juga akan melaju ke arah depan. Bahkan, Casmobot bisa diprogram secara otomatis untuk memotong rumput secara mandiri.
Jensen pun mengklaim si robot diterima dengan baik saat diperkenalkan pada masyarakat. Mereka bahkan tertawa karena keasyikan memainkan si robot dengan Wiimote. Ke depannya, teknologi semacam ini mungkin bisa diterapkan dalam berbagai perangkat, misalnya kursi roda untuk membantu pergerakan kaum difabel.
Pesan Bumi Pada Hari Bumi
Andaikan bukan lima milyar manusia menghuni bumi, melainkan
lima milyar harimau; tidak ada jarak seratus meter pun di Pulau Jawa tanpa anda bertemu seekor harimau. Apa anda tidak akan mengalamitrauma/frustrasi dihantui begitu banyak harimau?
Bagi umat bumi yang beruntung tidak dibudidayakan, melihat manusia ibarat melihat harimau yang lebih harimau daripada harimau yang sebenarnya; karena “manusia harimau” ini tidak puas memakan daging
saja, melainkan juga hasil tumbuh-tumbuhan, ya buah, daun, bunga, kayu bahkan juga bahan bakar, logam, plastik, semen, beton dan lain-lain lagi.
Bayangkan, untuk memenuhi kebutuhan lima milyar “manusia harimau” itu, betapa banyak makhluk bumi harus dibudidayakan (alias dicalon-korbankan), diburu, ditembak, dijerat, dijaring, dipancing,
dibabat, digergaji,…. Perut bumi pun dibor dan diledakkan. Dan pengotorannya tidak tanggung-tanggung mencemari tanah, sungai, laut, udara bahkan menyebabkan hujan asam, merusak lapisan
ozon diudara dan meningkatkan suhu bumi.
Jika dibiarkan, dalam tahun 2025 menurut ramalan, umat manusia akan mencapai jumlah 8,5 milyar. Naik sekitar 3,5 milyar dalam 35 tahun menuju malapetaka dimana bumi berikut umat insan akan meratap dan
berkabung.
Sebaliknya, andaikan bukan kenaikan melainkan penurunan 3,5 milyar jumlah penduduk itu bisa diwujudkan, bumi dan umat insan akan berseri. Begitulah pesan bumi.
Sadar akan “menghamanya” umat manusia, di Indonesia, terutama dikota-kota besar yang padat penduduk, pasangan-pasangan subur sibuk ber-KB untuk menurunkan jumlah populasi sampai serendah-rendahnya. Memang lebih baik, daripada menurunkannya melalui peperangan atau membiarkan orang-orang mati konyol melalui kelaparan atau penyakit. “Satu anak saja demi masa depan tanpa polusi, tanpa kemacetan lalu-lintas, tanpa pengangguran, tanpa kemiskinan, tanpa harus hidup berhimpit dalam kampung kumuh/rumah susun, tanpa transmigrasi, tanpa penggusuran, tanpa cemas kehamilan, tanpa pengguguran,…”
Begitulah semboyan mereka. Semoga menjadi kenyataan.
19 April 2009
Came back again
kangen nih ama kamu sayang
blog ku sayang
sungguh tega diriku telah lama menelantarkanmu sayang
maafkan diriku
diriku terlalu terobsesi kerja sayang
xixixixix
tapi sekarang mau corat coret lagi nihhh
numpahin uneg uneg ku lagii sayang