Penderita gangguan sulit tidur atau insomnia berisiko
mengalami gangguan konsentrasi keesokan harinya selama sehari penuh
karena bagian otak ‘penjelajah’ mereka terus aktif dan tidak bisa
berhenti. Itulah temuan dari hasil studi yang dilakukan di Amerika
baru-baru ini.
Penderita insomnia cenderung mengandalkan wilayah ‘default mode’
di dalam otak mereka saat melakukan tugas yang menggunakan kemampuan
memori singkat atau jangka pendek. Temuan ini mungkin dapat membantu
menjelaskan mengapa penderita insomnia lebih sulit berpikir secara
efisien di jam kerja.
Lebih jauh peneliti menemukan bahwa penderita insomnia akan merasa
pekerjaan mereka lebih berat sehingga mereka akan bekerja lebih keras
ketimbang mereka yang mendapatkan tidur nyenyak di malam hari. Padahal
beban kerja mereka sebenarnya sama.
Seperti dilansir zeenews, Sean Drummon selaku penulis studi dari University of California
mengatakan, “Data ini membantu kita memahami bahwa orang yang mengalami
insomnia tidak hanya mengalami kesulitan tidur di malam hari, namun
otak mereka juga tidak berfungsi dengan baik keesokan harinya selama
sehari penuh.”
Pada dasarnya insomnia dapat diatasi dengan beberapa cara seperti
mandi air hangat sebelum tidur, mendengarkan musik yang menenangkan, dan
tidak melakukan aktivitas seperti membaca atau menonton tv sebelum
tidur agar otak bisa beristirahat.
0 komentar:
Posting Komentar