World Vegan Day adalah hari vegan sedunia yang dirayakan sejak 1994 pada 1 November - sebuah perayaan atas terciptanya Vegan Society.
Pada even tahun 2004, Perayaan ini dimeriahkan atas ulang tahun ke-60 dari Vegan Society, dan juga perayaan ke-10 atas World Vegan Day. Pada even tahun 2005, acara ini memiliki tema yaitu 'Typical Vegan' tema ini digunakan untuk merayakan keanekaragaman vegetarian dan juga untuk menunjukkan pada dunia bahwa tidak ada vegan yang mengganggap dirinya khusus. World Vegan Day dirayakan oleh semua vegan diseluruh dunia. Nah di Indonesia sendiri, Vegan Days dirayakan pada 25 November....
Di Indonesia kaum vegetarian ribuan jumlahnya. Untuk mewadahi kaum vegetarian, pada tanggal 8 Agustus 1998 lalu terbentuk kelompok vegetarian pertama di Indonesia, yaitu Keluarga Vegetarian Maitreya Indonesia (KVMI) yang berkantor di Taman Duta Mas A/8 Tubagus Angke, Jakarta Utara.
"KVMI ini bersifat nonkomersial dan terbuka untuk kaum vegetarian yang beragama non-Buddha. Hingga sekarang, di Jakarta telah terdaftar 2.000 anggota yang memegang kartu KVMI.Untuk menjadi anggota KVMI dipungut biaya Rp 35.000 per tahun. Dengan biaya tersebut, anggota KVMI mendapatkan kartu anggota yang juga berfungsi sebagai kartu diskon di restoran-restoran vegetarian yang menjadi mitra KVMI (di seluruh Indonesia), serta setiap dua bulan sekali mendapatkan tabloid Info Vegetarian.
"Karena KVMI sudah menjadi anggota International Vegetarian Union (IVU) yang bermarkas di AS, maka informasi lebih jauh dapat diakses melalui internet pada alamat website: www.ivu.org/kvmi," tambah Linan.
Untuk memprakirakan seberapa besar kaum vegetarian ini, tengok saja restoran vegetarian terbesar di Jakarta, Citarasa, di kawasan Pluit. Sama seperti Padmanadi atau Mudita, Citarasa yang menawarkan makanan beraneka ada saja pengunjungnya.
Hidangannya? Ada sup istimewa, mulai sup hisit jamur asparagus, sup jagung asparagus, sup fat chai jamur, sampai hot pot vegetarian. Ada juga masakan spesial seperti jamur cincang cah saus pasta, jamur king brokoli, laptus jamur hitam haisom, tahu goreng saus vegetarian, pare cah tausi, sate, dan tak lupa bebek peking.
Menu-menu "berdaging" itu tentu sekadar nama. Bahan-bahannya 100 persen nabati. "Paha ayam" misalnya, menurut Henny-karyawan Restoran Mudita-bahannya dari kembang tahu basah. Sedang "ikan asin" dari kembang tahu yang digarami.
"Daging" lain, untuk bebek dan sate misalnya, berasal dari gluten, hasil pencucian terigu sampai tepungnya hilang. Gluten yang direbus rasanya seperti daging.
Menjadi vegetarian memang tak berarti prihatin.