Kucing Besar Terakhir
Macan tutul atau Panthera pardus melas menjadi ’spesies kucing besar’ terakhir yang hidup di tanah jawa, setelah kawannya Harimau jawa (Panthera tigris) telah dinyatakan punah. Satwa ini memiliki ukuran tubuh lebih kecil dibandingkan sesama pemangsa lain, Harimau Sumatra. Panjang tubuhnya sekitar 1-2 meter dengan berat badan 30-70 kg.
Hasil dari pengamatan di Taman Nasional Ujung Kulon saja menyatakan bahwa populasi di sana hanya sekitar 200 ekor, padahal tahun sebelumnya ada 700 ekor. Turunnya jumlah ini diakibatkan oleh banyaknya perburuan untuk perdagangan dan satwa koleksi. Jika tidak segera dihentikan bukan tidak mungkin akan menyusul kerabatnya harimau jawa yang telah punah lebih dahulu.
Pemburu Oportunis
Macan tutul adalah hewan penyendiri (soliter), dengan sesama jenisnya mereka saling menghindari satu sama lain. Spesies ini lebih aktif di malam hari (nokturnal). Macan Tutul merupakan pemburu oportunitis, yang menggunakan segala kesempatan untuk mendapatkan mangsanya. Mereka memakan hampir segala mangsa dari berbagai ukuran. Mangsa utamanya terdiri dari aneka hewan menyusui, binatang pengerat, ikan, burung, monyet dan binatang-binatang lain yang terdapat disekitar habitatnya.
Ciri khas yang menonjol dari hewan ini adalah corak pada kulitnya yang berwarna dasar kuning pucat kecoklatan sampai kuning kemerahan dengan bintik-bintik hitam berpola rossete atau kotak di hampir seluruh bagian tubuh. Sedangkan macan tutul dengan corak rambut berwarna hitam lebih dominan banyak terdapat di pulau Jawa ini. Umumnya masyarakat menyebutnya macam kumbang. Padahal keduanya adalah satu spesies. Para ahli menyatakan bahwa perbedaan warna tersebut disebabkan oleh pigmen melanistik yang ada pada kulitnya.
Pemburu Oportunis
Macan tutul adalah hewan penyendiri (soliter), dengan sesama jenisnya mereka saling menghindari satu sama lain. Spesies ini lebih aktif di malam hari (nokturnal). Macan Tutul merupakan pemburu oportunitis, yang menggunakan segala kesempatan untuk mendapatkan mangsanya. Mereka memakan hampir segala mangsa dari berbagai ukuran. Mangsa utamanya terdiri dari aneka hewan menyusui, binatang pengerat, ikan, burung, monyet dan binatang-binatang lain yang terdapat disekitar habitatnya.
Ciri khas yang menonjol dari hewan ini adalah corak pada kulitnya yang berwarna dasar kuning pucat kecoklatan sampai kuning kemerahan dengan bintik-bintik hitam berpola rossete atau kotak di hampir seluruh bagian tubuh. Sedangkan macan tutul dengan corak rambut berwarna hitam lebih dominan banyak terdapat di pulau Jawa ini. Umumnya masyarakat menyebutnya macam kumbang. Padahal keduanya adalah satu spesies. Para ahli menyatakan bahwa perbedaan warna tersebut disebabkan oleh pigmen melanistik yang ada pada kulitnya.
0 komentar:
Posting Komentar