Kurang lebih 3200 pembaca Rss Feed sudah bergabung, Sudahkah anda?

Cari Blog Ini

12 Oktober 2008

Ramah Sampah



Belajar ramah pada lingkungan tak harus selalu dalam bentuk pelajaran yang diikuti ujian. Belajar ramah pada lingkungan bisa kita mulai dari kebiasaan sehari-hari. Sebagai salah satu cara untuk membiasakan diri, kita semua harus belajar ramah pada lingkungan.
Barangkali, kebiasaan-kebiasan ini dapat anda lakukan.
Kotak Kardus
Saya biasa menggunakan kotak kardus sebagai wadah-wadah penyimpanan.
Saya meminta kardus-kardus bekas botol air mineral atau minuman kotak di kantin sekolah. Alternatif lain, anda bisa meminta kotak bekas kertas rim di kedai fotokopi.
Kardus-kardus yang saya gunakan, luas dasarnya sesuai dengan ukuran kertas A4 atau ukuran kertas folio. Saya memotong kardus besar itu agar tingginya hanya sekitar 8 cm. Agar lebih menarik, saya membungkus kardus-kardus itu dengan kertas warna warni seperti kertas kado.
Kardus-kardus ini banyak gunanya di dalam kelas. Saya biasa menggunakannya sebagai tempat kertas, tempat mengumpulkan tugas, tempat alat tulis, dan lain sebagainya. Saya tak perlu membeli wadah-wadah plastik.

Kaleng bekas
Kaleng bekas permen atau rokok bisa digunakan sebagai tempat pensil. Saya mengecat dasarnya agar merk tidak terlihat. Anak-anak melanjutkan dengan menghias kaleng-kaleng mereka dengan menempel gambar atau mewarnai/menggambarinya dengan cat minyak.

Kertas Bekas
Kertas bekas hasil salah print, sisa fotokopi, dan lain sebagainya saya kumpulkan dalam satu kotak. Saya dan anak-anak menggunakannya setiap kami membutuhkan kertas untuk corat-coret, membuat draft, main surat-suratan, dan menggambar.
Jika selesai menggunakan kertas warna-warni, anak-anak pun terbiasa untuk menyimpan sisa-sisa kertas yang masih bisa digunakan, tak langsung membuang semuanya!

Daur ulang pensil dan crayon
Anak-anak sering menghabiskan waktu hanya untuk meraut pensil. Saya menyediakan sebuah kotak untuk pensil-pensil yang sudah pendek sekali. Pensil-pensil itu disimpan dalam keadaan tajam dan siap digunakan. Setiap kali ada pensil yang patah atau tumpul sementara kami sibuk bekerja, anak-anak akan mengambil pensil pendek cadangan ini. Tanpa disadari kami menngambil persediaan pensil baru lebih jarang dari biasanya.

Kotak Bekas Sepatu
Kami membuat kotak surat untuk setiap anak dari kotak bekas sepatu. Anak-anak menghias kotak itu dengan gaya mereka sendiri. Ini jadi kotak surat pribadi bagi kami di dalam kelas, tempat kami saling berkirim pesan. Menyenangkan, punya sesuatu yang bersifat pribadi, sekaligus melatih kami untuk terbiasa menulis.

Menyimpan Paperclip
Dengan kelas yang bookless, paperclip adalah piranti penting di kelas kami. Kami membiasakan diri memakai ulang paperclip sesering mungkin. Coba tebak berapa kotak paperclip yang kami butuhkan dalam 1 tahun ajaran? Dua kotak saja! Itupun kebanyakan terpakai karena sudah tak bisa menjepit kertas lagi.

Makan bersama
Makan bersama di saat istirahat sekolah sangat menyenangkan. Membawa bekal sendiri, bertukar percakapan tentang banyak hal, jadi kebiasaan kami sehari-hari. Anak-anak tak canggung membawa bekal sendiri, karena kami semua melakukannya.

Membawa minum sendiri
Kami membawa botol minum sendiri. Hemat, tidak membuat sampah, dan kami lebih banyak minum.
Menggunakan Lap/Handuk, bukan tissue
Acara makan bersama akan dimulai dan diakhiri dengan kegiatan cuci tangan. Daripada memakai tissue, kami memilih lap atau handuk. Tentu saja lap dan handuk dicuci setiap hari!

Membuat Tas Kain
Setiap akhir minggu, anak-anak perlu membawa banyak hasil karya hasil kerjanya. Agar tidak repot, anak-anak membuat tas kain dari belacu, dan menghiasnya gambar-gambar kesukaan mereka. Jika perlu membawa banyak barang, kami menggunakannya.

Bertanya, dan membuka berbagai kemungkinan
Pernahkah kita bertanya, apakah boleh menggunakan kotak makan sendiri saat membeli makanan untuk take away? Pernahkah kita bertanya, apakah kita boleh memakai kertas bekas yang dibawa sendiri untuk fotokopi? Pernahkah kita berpikir untuk membawa tas yang lebih besar saat belanja dan menolak kantong plastik? Tidak sulit lho, sungguh.

2 komentar:

Donic mengatakan...

siip inpur!..
gue suka yang ini!..
sbb sangant berguna buat kehidupan di masa mendatang!...

Anonim mengatakan...

bagus oy blog mu..
ijinkan saya blajar lebih banyak anak muda
huehuehue